Sabtu, 13 September 2008

Adakah seorang insan yang mengerti

Suatu hari..pernah kurenungi…
adakah seorang insan yang mengerti..
apakah arti kehidupan ini…

pernah kucari arti cinta sejati
namun yang kutemui hanyalah mimpi..
suatu mimpi kosong yang tak bertepi
apakah salah hati ini
ingin memiliki sebuah cinta sejati..

apakah arti sebuah persahabatan sejati
apakah itu juga sebuah mimpi..?
jika benar, apalah arti semua ini..
sudah banyak hari kujalani
tanpa suatu tujuan yang pasti…

semua seakan hanyalah ilusi..
ilusi yang tiada memiliki arti
namun akhirnya satu hal kusadari
hanya Tuhan yang sungguh mengerti,
tentang semua arti kehidupan ini..

kekosongan hati initidak lagi diisi dengan benci..
tak ada yang lebih murnidari kesucian cinta Ilahi

Senin, 21 Juli 2008

Ku anggap kegagalan bukan suatu kekalahan

Ku mengintai ketenangan di antara kekalutan
Kerana keinginan tidak pernah kesampaian
Ku kutip sisa-sisa dari segala keruntuhan
Bangkit semula meneruskan baki perjalanan

Ku menghimpun kekuatan ku memohon ketabahan
Meredah gelombang hidup dan dugaan mencabar
Ku anggap kegagalan bukan suatu kekalahan
Tapi suatu kejayaan yang masih tertunda

Ku meminta diberikan sejenak kesempatan
Untuk ku ulangi kembali langkah pertama
Keperitan yang ku rasa mengajar erti kesabaran
Menyedarkan ku insan memerlukan Mu Oh Tuhan

Di rimbun keampunan ku mencari keredhaan
Melerai segala kusut dan kecamuk dihati
Ku cari kejernihan di segenap ruang maya
Masih ku sedar ku sedang diperhatikan Mu Oh Tuhan

Kamis, 17 Juli 2008

Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya

Tidaklah penting seberapa banyak kegagalan yang anda alami, namun jauh lebih penting bahwa kebangkitan anda dari kegagalan haruslah lebih kedepan satu kali dari pada kegagalan anda.

Sebagai manusia kita tak akan terlepas dari namanya kegagalan. Sejak kecil kita sudah akrab dengan kegagalan. Ketika kita bayi dan mulai belajar untuk berdiri tak akan terhitung banyaknya kita mengalami kegagalan untuk berdiri. Namun apakah lantas bayi/kita lantas menyerah begitu saja? Jika saja saat itu kita menyerah dan tak pernah mencoba untuk berdiri lagi maka kita tak akan ada sekarang dengan kemampuan yang kita miliki. Jika saja saat itu kita tak mengulang ulang lagi untuk berdiri maka pastinya saat kita saat ini walaupun hidup pasti kita akan sangat bergantung pada orang lain. Kegagalan kita saat itu mengajarkan kita untuk berhasil.

Seiring waktu berjalan dan bertambahnya usia manusia maka akan semakin kompleks pula permasalahan yang dihadapinya. Permasalahan tidak lagi hanya pada masalah berdiri sebagaimana sang bayi namun sangatlah kompleks dengan berbagai bumbuyang mengiringinya. Dalam menghadapi permasalahan tersebut sangatlah lazim kita akan menghadapi kegagalan dan kejatuhan. Seringkali kita dipusingkan dengan kegagalan yang menghampiri bahkan terkadang kegagalan tersebut mengantarkan pada jurang kehancuran. Kegagalan seringkali membuat frustasi, putus asa, kehilangan harapan dan masalah lainnya.

Sebenarnya keberadaan kegagalan bukanlah berarti kita telah hancur atau binasa. Kegagalan memberikan kita suatu pilihan untuk bertindak. Pilihan yang jelas yaitu untuk terpuruk atau untuk bangkit.kegagalan memberikan suatu pemahaman bahwa manusia tidak ada yang sempurna, bahwa manusia sangat tergantung pada Sang Pencipta. Kegagalan memberikan suatu pendidikan yang baik kepada manusia bahwa harapan dan impian harus digapai dengan segala peluh dan usaha.

Pilihan yang lahir oleh suatu kegagalan memberikan jalan yang jelas untuk masa depan. Tatkala kita memilih untuk terdiam dan terpuruk maka masa depan yang suram telah menenti kita. Demikian pula sebaliknya, pilihan kita untuk bangkit akan mengantarkan kita untuk meraih kebahagiaan. Namun perlu diingat bahwa kegagalan tidak hanya menghampiri seseorang sekali seumur hidupnya namun kegagalan sering datang bahkan bertubi tubi dalam kehidupan kita. Sehingga yang harus kita perhatikan adalah bahwa kebangkitan kita haruslah lebih banyak satu kali daripada kegagalan yang kita alami. Sehingga kebangkitan akan berada selangkah lebih kedepan daripada kegagalan. Sekali lagi kita perlu mengingat bahwa Manusia yang tak pernah gagal bukanlah manusia yang baik karena ia tak akan pernah belajar, manusia terbaik merupakan manusia yang selalu menghadapi kegagalannya dengan sikap positif dan semangat untuk kembali bangkit.

Jumat, 04 Juli 2008

Mengejar Si Dia Lagi

Pada saat memutuskan untuk berpisah, Anda yakin bahwa segalanya sudah berakhir. Hubungan itu tinggal sejarah. Tapi di kemudian hari, perasaan cinta padanya begitu menggigit. Anda menginginkannya kembali. Apa yang harus dilakukan?

Pacaran sudah jalan dua tahun, dia sudah mengajak serius untuk menikah walau belum ada bahasan detail. Selama ini kelihatan hubungan oke-oke saja. Tahu-tahu, dia memutuskan untuk meninggalkan Anda. Mengusulkan untuk jalan sendiri-sendiri dulu. Dunia seperti hancur.

Putus itu pengalaman yang berat untuk dilalui. Terutama putus karena alasan yang tidak jelas, atau hanya akibat reaksi emosional sesaat. Jadi apa yang harus dilakukan? Kata putus sudah terucap. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menenangkan diri. Setelah kita selesai dengan histeria (biasanya makan waktu sekitar seminggu), duduk dan pikirkan apakah hubungan ini sungguh berarti untuk dipertahankan?

Jujur ya, jika sebenarnya Anda lebih baik tanpa dia, buat apa usaha balik? Tapi kalau ternyata penyebabnya hanya rintangan yang kita yakin bisa hadapi, masih mungkin untuk kita perjuangkan. Setelah itu, waktunya untuk merealisasikan rencana jadi tindakan.

1. BERSIKAP TENANG Masalah terbesar lelaki adalah ego. Jika mantan mendengar Anda begitu sedihnya sampai menangis lima hari tanpa henti, enggak mau keluar rumah segala, bukannya merasa bersalah, dia malah bangga!

Jadi, jangan berikan dia kepuasan itu. Tunjukkan kalau dia bukanlah satu-satunya di dunia ini yang membuat hidup Anda ceria. Buktikan kalau Anda lebih dari mampu berfungsi normal tanpa dia. Ayo keluar rumah, bersenang-senang, get a life, you're a damn pretty chic! Pastikan dia tahu itu, entah lewat teman-temannya, Friendster, atau blog. Dia akan kacau. Itulah anehnya pria. Begitu dia tahu Anda bisa hidup tanpa dia, gantian dia yang merasa tidak bisa hidup tanpa Anda.

2. BERI JEDA Usaha ini lebih berat kalau Anda di pihak yang memberi ultimatum putus. Beri Anda berdua waktu untuk berpikir ulang. Kalau Anda langsung minta balik, dia mungkin menolak. Biarkan dia yakin bahwa Anda punya argumentasi kuat ketika memutuskan hubungan. Bukan emosi sesaat. Buat dia menyadari kesalahannya dulu. Kalau dia benar-benar mencintai Anda, dia akan usaha untuk berubah.

3. JANGAN MENGEMIS Jangan sampai Anda memohon minta dia balik. Anda akan mempermalukan diri sendiri di depan dia, dan semua orang akan tahu itu. Tenang saja, kalau jodoh - konon - pasti kembali. Tapi memang tidak akan terjadi dalam semalam. Beri dia ruang dan waktu, jangan memaksa dia mengambil keputusan apa pun. Kalau mulai merasa putus asa dan sedih, coba sampaikan salam kangen Anda dalam doa.

4. LIRIK DULU Sekarang Anda sudah bebas, lho. Di luar sana masih banyak pria lain. Sambil menunggu Mr. Right berpikir, mengapa tidak lihat-lihat dulu apakah ada pria di luar sana yang berpotensi? Wah, jangan sampai Anda menyesal di kemudian hari. Menunjukkan minat pada laki-laki lain tidak hanya membuat dia cemburu, tapi juga akan menyibukkan waktu Anda. Peringatannya, jangan terlalu ekstrim, nanti dia malah kabur. Terlibat percakapan yang asyik dengan pria keren sudah cukup membuat dia kaget.

5. BERI PERHATIAN Kalau ingin dia balik, "serang" di saat lemah. Di saat dia sedang drop karena pekerjaan, sakit, atau krisis keluarga. Di situ Anda masuk untuk memberi perhatian. Sebelumnya memang perlu kerjasama dengan orang lain yang bisa memberitahu Anda saat-saat dia butuh dukungan. Mungkin dengan menelepon adiknya, teman kantor, atau bahkan office boy kantor.

Berikan perhatian kita, tawarkan bahu untuknya menangis. Kalau kita sungguh-sungguh mencintainya, ini bukan akting. Dia akan tahu itu. Pria juga senang dibuat nyaman saat mereka sedang down. Dan dia akan menyadari kalau kita ternyata bisa diandalkan.

6. TAKE YOUR TIME Apa pun pendekatan yang Anda lakukan, orang bilang hanya waktu yang bisa menyembuhkan kerusakan yang telah ditimbulkan. Sedapat mungkin, setelah tenang misal satu atau dua bulan, cobalah membicarakan hal ini berdua dengan baik-baik. Coba cari mengapa hubungan Anda sampai begitu. Tapi jangan sampai putus asa atau terlalu menunjukkan Anda ingin balik.

Cobalah perjuangkan lagi lewat menjalin pertemanan dengannya. Belajar untuk membangun kembali kepercayaan Anda berdua. Begitu Anda berdua tahu apakah ini yang diinginkan dari hubungan tersebut, segalanya akan kembali pada tempatnya. Anda bisa bersamanya lagi, dengan pondasi yang lebih kokoh.

Minggu, 29 Juni 2008

Puas Enggak Ya Pasanganku?




Jumat, 27 Juni 2008 08:21 WIB
Kepuasaan seksual suami/istri tak perlu diungkapkan dengan nyata, pun seharusnya pasangannya sudah tahu.
"Pasanganku puas tidak ya? Habis, dia diam saja sih?" Kita mungkin sering bertanya-tanya perihal kepuasaan yang diperoleh pasangan kita setelah berintim-intim. Sebab, tak seperti di film-film Barat yang kadang kepuasan itu diungkapkan secara nyata, secara verbal, maka di masyarakat kita kepuasan ini kadang tak terungkapkan hingga tak heran bila kita pun sering bertanya-tanya seperti itu.
Menurut dr Ferryal Loetan, ASC&T, DSRM, MKes (MMR), sebenarnya sebagai suami-istri yang telah berhubungan lama seharusnya kita tahu dengan sendirinya apakah pasangan kita merasakan kepuasan atau tidak. Artinya, dari pengalaman, hal itu bisa didapat walaupun mungkin tak diungkapkan secara verbal. "Karena kepuasan sifatnya personal dan tak bisa dilihat secara fisik. Hanya bisa dirasakan oleh orang itu sendiri, orang lain tak bisa tahu. Dia yang bisa merasakan kalau yang ini kurang enak, tidak enak atau lebih enak. Kalaupun orang lain mengetahui, lebih secara perasaan tahunya."
Merasa Puas jika Pasangan PuasMenurut konsultan seks dari RS Persahabatan, Jakarta, ini sah-sah saja kalau kepuasan itu lantas diungkapkan dengan verbal maupun tidak. "Kalau di Barat memang kepuasan itu mereka ungkapkan. Caranya bisa macam-macam. Bisa dengan teriakan-teriakan, eluhan, desahan, maupun gerakan yang vulgar kala berhubungan intim."
Sebetulnya, hal ini memang suatu yang bersifat alamiah. Banyak orang yang kalau merasakan suatu kenikmatan tertentu secara tak sadar atau spontan akan mengungkapkannya dengan teriakan, eluhan, desahan, dan lainnya itu. Hanya saja, pada kita memang hal ini tak jadi budaya. "Mungkin karena rasa malu atau ketakutan-ketakutan dan kekhawatiran didengar orang hingga kepuasaan itu umumnya tak dilampiaskan atau dikeluarkan secara apa adanya, justru dipendam."
Dengan ungkapan kepuasaan secara nyata, mudah bagi kita mengetahui kepuasan pasangan kita. "Tapi, itu pun tak bisa jadi patokan karena bisa saja ungkapan itu dibuat-buat. Misal, bila perempuannya seorang yang ahli atau profesional dalam berhubungan seks, bisa saja dia buat-buat atau berpura-pura dengan berteriak dan sebagainya seakan-akan mendapat kenikmatan. Nah, pasangan biasanya tak akan tahu apakah itu betul-betul atau hanya berpura-pura." Dengan melihat pasangannya puas, itu akan menjadi suatu kepuasan tersendiri bagi pasangannya. Itu terjadi baik pada lelaki maupun wanita.
Perlu KeterbukaanFerryal mengakui ungkapan kepuasan pada setiap orang berbeda-beda. "Mungkin ada yang mengungkapkannya dengan mengebu-gebu, meledak-ledak, dan ada juga yang kalem-kalem saja." Tak ada patokan yang pasti, apakah hal ini ada kaitannya dengan kepribadian orang tersebut atau tidak. "Sebab, ada juga orang yang pendiam, tapi mengungkapkan kepuasan seksnya dengan mengebu-gebu atau berisik. Karena itulah dikatakan tak tentu dan tak bisa dijadikan patokan."
Yang jelas, sebagai pasangan hidup, kita harus mengetahui secara pasti pasangan kita seperti apa. Termasuk juga bagaimana kalau ia merasa puas atau tidak. "Selain itu, untuk menjaga keharmonisan hubungan antarpasangan, perlu keterbukaan. Pembicaraan mengenai seks yang bebas alias tak ada batasannya. Bicara yang sevulgar apa pun tak masalah. Termasuk puas-tidaknya hubungan seks mereka. Misal, 'Kayaknya kita bosan dengan variasi seks yang ini, bagaimana kalau coba yang lain.' Dengan dibicarakan, maka akhirnya terbuka bahwa pasangan kita tak puas dengan hubungan seks yang itu-itu saja, hingga akhirnya bisa ketemu variasi yang memuaskan dan bisa dinikmati bersama."
Selama ini yang terjadi, paparnya, laki-lakilah yang paling sering mengungkapkan kepuasannya. "Lebih banyak kaum perempuan yang tak pernah mengungkapkannya. Maka itu, dari penelitian terakhir lebih dari 50 persen para istri di Indonesia tak pernah mencapai orgasme selama dia menikah. Hal ini menunjukkan bahwa dia tak pernah mendapatkan kepuasannya, kan?"
Kalau saja ada keterbukaan, tentunya hal seperti ini tak bakalan terjadi. "Mungkin karena takut, malu atau karena faktor budaya, maka wanita di kita kebanyakan cuma melayani suami, memuaskan suami, sementara dia sendiri tak puas. 'Saya, sih, tak apa-apa tak puas juga, yang penting, kan, suami. Toh, saya, kan, cuma melayani dan memuaskan suami.' Ungkapan seperti ini, kan, yang banyak terdengar di negara kita? Seakan-akan istri menganggap kalau dirinya tak perlu puas juga tak apa. Akibatnya, dia sendiri tak menganggap bahwa kepuasan seksual itu berhak untuk didapatnya."
Padahal, kepuasan seks bagi pasangan berkeluarga merupakan hak untuk kedua pasangan, baik perempuan maupun laki-laki. "Kalau dalam hubungan seksual tersebut pasangan tak pernah mendapatkan kepuasan, maka dia berhak menuntut kepuasan itu." Tentunya, bukan dengan cara ribut atau bertengkar, melainkan dengan mencari jalan keluarnya. Nah, jalan keluarnya adalah keterbukaan di antara pasangan. Begitu juga jika pasangan punya kekurangan, dibicarakan dan dicarikan jalan keluar bersama. Misal, kalau ada gangguan atau penyakit, maka dibicarakan untuk bersama-sama konsultasi ke ahlinya dan mencari penyembuhan. Jadi bukannya diam-diam atau dipendam karena hal itu justru bisa menimbulkan stres atau tekanan baru terhadap pasangan, baik itu pihak laki-laki atau perempuan.
Ejakulasi Tak Berarti Puncak KepuasanBagaimanapun, papar Ferryal, tujuan dari melakukan kegiatan aplikasi seksual memang untuk mendapatkan kepuasan secara seksual. Jadi, sebenarnya kepuasan seksual itu ada pada diri setiap orang. "Hanya saja, bentuk kepuasan seks itu sangatlah tidak jelas."
Tapi realisasinya, bentuk dari kepuasan pada laki-laki adalah terjadi ejakulasi atau keluar air mani saat tahap klimaks dalam berhubungan intim. Walaupun demikian, bukan berarti ejakulasi itu sendiri selalu diikuti oleh kepuasan yang maksimal. "Bisa saja seorang laki-laki ejakulasi, tapi tidak merasakan kepuasan yang maksimal. Misal, kalau ia mengalami ejakulasi prematur. Dia ejakulasi, tapi ejakulasinya tak diharapkan atau cepat keluar sehingga hasil yang didapatnya tak maksimal."
Akibatnya, pasangannya tak terpuaskan atau tidak merasakan kepuasan yang maksimal, hingga dari segi psikis si pria itu pun akan mengalami suatu tekanan yang mengakibatkan kepuasannya makin menurun rasanya. "Kalau dia dapat memuaskan pasangannya, maka dia pun akan mendapatkan kepuasan yang maksimal." Menurut Ferryal, seorang laki-laki bisa memuaskan pasangannya bila dia bisa mencapai waktu, yaitu yang normal 7-9 menit.
Ketidakpuasan pria juga bisa disebabkan dia impoten. Untuk impoten ini, juga banyak gradasinya, dari derajat paling ringan sampai berat. "Yang ringan mungkin dengan dirangsang pakai teknik-teknik tertentu masih bisa ereksi, tapi yang berat, dengan diapa-apakan pun tak bisa 'bangun'".
Orgasme, Puncak KepuasanSementara bentuk kepuasan pada perempuan adalah terjadi orgasme. "Orgasme pada perempuan tak disertai ejakulasi karena dia tak punya air mani. Hal ini perlu dipertegas karena banyak orang yang menganggap wanita pun mengeluarkan mani atau ejakulasi. Ini tak benar," terang Ferryal. Tak heran, banyak pertanyaan dari kaum perempuan, "Bentuk orgasme pada perempuan itu seperti apa sih?"
Sebetulnya, orgasme pada perempuan yang paling bagus dan sempurna yaitu bila dapat terjadi bersama-sama. Artinya, bersama-sama secara fisik dan psikis atau emosionalnya. Secara fisik, dia merasakan suatu getaran atau kekakuan dari seluruh otot-otot tubuhnya yang secara mendadak atau tiba-tiba, disertai pula dengan relaksasi yang mendadak. Sedangkan secara psikis, dia mendapatkan kelegaan yang benar-benar lepas, tanpa suatu beban atau ia mendapat kesenangan secara emosional. Kalau kedua faktor tersebut terjadi bersamaan, dia bisa mencapai kepuasan maksimal. "Kalau salah satunya tidak tercapai, dia bisa mendapatkan kepuasan tapi lebih rendah mutu atau nikmatnya."
Yang jelas, papar Ferryal, puncak kepuasan, baik pada lelaki maupun perempuan, bisa diibaratkan saat di mana mereka seperti orang mati sesaat atau mati keenakan. "Karena saat itu mereka tak merasakan apa-apa. Bahkan, kalau diapa-apakan pun saat itu mereka tak bisa melakukan apa-apa. Saat itulah mereka mendapatkan puncak kepuasannya." Nah, Bu-Pak, mulai bisa mengenali kepuasan pasangan, kan?
Bukan Tipe DinginKalau pasangan kita tak pernah mengungkapkan kepuasan seksnya, terang Ferryal, belum tentu dia termasuk tipe yang dingin. "Mungkin karena budayanya memang demikian atau dia termasuk tipe tertutup, hingga malu-malu karena dia tak terbiasa mengungkapkan kepuasannya atau emosinya." Namun yang jelas, orang yang mengungkapkan kepuasan dalam hubungan seksnya termasuk orang yang berani dan terbuka.
Penyebab Ketidakpuasan WanitaMenurut Ferryal, banyak penyebab dari ketidakpuasan perempuan, entah karena pasangannya tak mampu melakukan pemanasan maupun tak mampu untuk waktu yang cukup hingga gagal dalam memuaskan pasangannya. "Selain itu termasuk pula ada kelainan-kelainan yang terjadi pada pasangan, semisal prematur ejakulasi atau impoten."
Sementara kelainan yang banyak terjadi pada perempuan, seperti masalah virgiditas, dingin, dan tak mampu membangkitkan gairah seksual, ada ketakutan terhadap seksual, dan dyspareunia (vagina merasa nyeri atau sakit setiap kali melakukan hubungan seks, meski secara fisik tak apa-apa, tapi lebih karena faktor psikis yaitu ketakutan-ketakutan seksual), menyebabkan si wanita tak mendapatkan kepuasan seks.
Sama halnya dengan laki-laki yang impoten, virgiditas pada perempuan juga gradasinya banyak, dari yang ringan sampai berat. Yang ringan, misal, timbul kekejangan-kekejangan di sekitar alat kelaminnya. Sementara yang berat, contoh, baru melihat suami masuk kamar dan buka baju saja, istrinya langsung kejang-kejang, kakinya kaku, dan dia ketakutan. "Meski hal seperti itu tak dia harapkan, tapi kekejangan itu terjadi secara tiba-tiba." Sumber dari Kompas.

Selasa, 13 Mei 2008

Kehendak & Keperluan

Kehendak atau Keperluan

Kehendak

  • Sesuatu yang kita hajatkan atau impikankan. Biasanya sesuatu yang indah
  • Sesuatu yang kadangkala mustahil untuk kita capai
  • Hanya satu keperluan untuk sebuah kepuasan yang bersifat sementara
  • Kadangkala berakhir dengan sebuah kekecewaan jika impian hanya dihati tanpa dizahirkan dengan usaha
  • Bagi orang yang berdaya maju, kehendak adalah sesuatu target yang perlu dicapai dengan usaha yg tidak mengenal erti kegagalan.Keperluan

Keperluan

  • Sesuatu yang kita perlukan untuk meneruskan kehidupan
  • Kadangkala ia dibenci kerana berlawanan dengan kehendak
  • Boleh jadi sesuatu yang diluar jangkaan
  • Merupakan anugerah kurniaan Allah kepada hambaNya
  • Jarang dihargai sehingga ianya hilang dari hidup kita.

Kehidupan adalah sesuatu yang perlu kita hargai kerana setiap saat yang berlalu tidak akan kembali lagi. Jadi cubalah untuk hargai apa yang ada disekeliling kita walaupun ianya bukanlah sesuatu yang kita impikan. Ingatlah, hidup tidak seindah impian.

Adakalanya, kita rasakan apa yang kita ada bukanlah yang terbaik untuk kita. Sebenarnya Dia maha mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya. Ketahuilah, segala yang kita ada sekarang adalah yang pemberian yang terbaik dariNya.

Impian bukanlah hanya indah di dalam diri tetapi ianya akan menjadi lebih indah sekiranya impian dijadikan target untuk dicapai dengan usaha tanpa jemu dan bersedialah untuk gagal dalam usaha mengejar sebuah impian. Kegagalan itu adalah suatu kejayaan kerana dengan kegagalan sebenarnya kita telah mendapat sesuatu yang berharga dipanggil pengalaman.

Rabu, 07 Mei 2008

Tip tip menghadapi keadaan waktu putus cinta

Aduh… putus lagi… putus lagi ! Kenapa hal ini harus terjadi padaku !" Mungkin itu yang sekarang bakal terlintas di benak kamu - kamu yang baru aja putus cinta. Sebenarnya, putus cinta itu suatu hal yang biasa dalam kehidupan manusia, yang menjadi tidak biasa ketika kita menghadapinya dengan penuh ke-shock-an, tanpa disangka- sangka. Jadi, daripada mengeluh, lebih baik cari cara mengatasi kepahitan agar kepedihan hatimu cepat hilang.
Pilih saranan yang sesuai dengan hatimu. Disini saranannya:

Legakan hatimuLangkah pertama, khusus buat gadis - silakan masuk bilik dan menangislah sepuasnya . Ingat semua memori yang indah selama kamu berdua, kemudian menangis sampai kering air mata . Kalau perlu putar saja lagu - lagu sentimental biar air mata keluar lebih deras lagi. Buat hati kamu jadi lega. Bila sudah lega, tidur saja. Bangun nanti kamu akan lebih berasa segar sedikit.
Buat lelaki, pukul apa saja yang kamu mahu (jangan pukul orang). Karung tinju adalah tempat terbaik buat lelaki-lelaki yang baru putus melepaskan perasaan marah, geram, sedih , kecewa dan sebagainya.

Remember the bad thingsAmbil pensil dan kertas, kemudian tulis senarai negatif pasangan kamu. Tulis juga segala peristiwa-peristiwa yang kamu anggap sebagai kejadian yang tak termaafkan tapi akhirnya kamu maafkan juga (dulu) kerana masih sayang .Setelah itu, kamu baca senarai yang baru kamu buat. Kamu bakal sedar, putusnya hubungan itu memang sudah semestinya terjadi. Kamu beruntung terlepas dari tangan orang yang salah.

Bye Bye ByeBuang semua barang yang ada hubungannya dengan kisah kasih kalian berdua dulu. Mulai dari foto - fotonya, sehinggalah teddy bear yang dia berikan sewaktu Valentine. Ini penting, biar ingatan kamu cepat lupa segala kenangan bersama. Jika tidak, kamu akan sentiasa dihantui bayangannya tatkala melihat barang-barang pemberiannya.

As Bad As I Wanna Be !Yup ! Jadi gila-gila sedikit asalkan tidak melampau batas ! Lakukan saja hal - hal yang dia larang semasa kalian berkasih dulu (tentunya yang bukan negatif atau yang mendatangkan kesan buruk bagi diri kita sendiri). Seperti, hal - hal yang dulu kamu tidak pernah cuba. . Misalnya, dulu dia melarang kamu menyertai ekspedisi memanjat gunung, sekarang sertai saja mana-mana kegiatan lasak yang kamu minati dan lakukan!. Puas kan ! Tiada siapa melarang lagi! Begitu juga dulu dia melarang kamu bermain bowling bersama teman-teman . Sekarang kamu ada banyak masa untuk melakukannya. Bak kata lakukan apa yg dulu dia tak suka anda lakukan ketika bersama dia dulu#8230;

Create thingsPutus cinta itu kadang-kala menimbulkan inspirasi tersendiri bagi sebahagian orang untuk berkarya. Ini positif. Kalau kita perhatikan, puisi- puisi bukan saja menceritakan tentang indahnya cinta. Tapi menceritakan juga tentang pahit getirnya. Jadi kreatiflah! Anggap kejadian yang menimpa kamu itu bukan musibah, tapi anugerah yang ada hikmahnya. Siapa tau esok kamu bakal jadi pereka fesyen ternama setelah mengeluarkan ciptaan unggul yang bertema "Pieces of My Broken Heart"

Berkumpul Bersama TemanHindari menghabiskan hujung minggu sendirian, kerana pasti sangat menyiksa kamu. Jemput teman-teman kamu ke rumah, sewa/beli VCD banyak-banyak dan menonton ramai-ramai. Kamu juga dapat mengingati masa lalu bersama teman- teman yang penuh kenangan manis dan lucu, sebelum terikat dengan kekasih kamu. Pasti akan menghiburkan hati kamu yang gundah apabila dapat ketawa bersama teman-teman seperti waktu lalu.

Cari penganti !Satu-satunya cara efektif untuk melupakan seseorang, ya… , cari penggantilah ! Ingat, dunia kan luas. Kumbang dan bunga bukan seekor. Yang kamu perlu lakukan, bukalah hati kamu untuk menerima orang lain yang mungkin lebih baik dari kekasih kamu dahulu.. Itu saja. Ingat..! mungkin yang baru lebih baik dari yang lepas.+ I will survive…Dengarlah lagu "I will Survive" yang sudah dinyanyikan dalam banyak versi. Lagu itu pasti membuat kamu jadi lebih kuat untuk menerima perpisahan. Percayakan diri kamu. Kuatkan semangat untuk terus melalui hari-hari yang mendatang. Berikut sedutan lagunya… I will survive. As long as I know how to love I know I’ll be alive. I’ve got all my life to live. I’ve got all my love to give. I will survive.

Ya! Kehidupan perlu diteruskan… … …

Berpisah bukan bererti hidup kamu telah berakhir.. mungkin ini satu langkah untuk anda membuka lembaran baru