Kamis, 17 Juli 2008

Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya

Tidaklah penting seberapa banyak kegagalan yang anda alami, namun jauh lebih penting bahwa kebangkitan anda dari kegagalan haruslah lebih kedepan satu kali dari pada kegagalan anda.

Sebagai manusia kita tak akan terlepas dari namanya kegagalan. Sejak kecil kita sudah akrab dengan kegagalan. Ketika kita bayi dan mulai belajar untuk berdiri tak akan terhitung banyaknya kita mengalami kegagalan untuk berdiri. Namun apakah lantas bayi/kita lantas menyerah begitu saja? Jika saja saat itu kita menyerah dan tak pernah mencoba untuk berdiri lagi maka kita tak akan ada sekarang dengan kemampuan yang kita miliki. Jika saja saat itu kita tak mengulang ulang lagi untuk berdiri maka pastinya saat kita saat ini walaupun hidup pasti kita akan sangat bergantung pada orang lain. Kegagalan kita saat itu mengajarkan kita untuk berhasil.

Seiring waktu berjalan dan bertambahnya usia manusia maka akan semakin kompleks pula permasalahan yang dihadapinya. Permasalahan tidak lagi hanya pada masalah berdiri sebagaimana sang bayi namun sangatlah kompleks dengan berbagai bumbuyang mengiringinya. Dalam menghadapi permasalahan tersebut sangatlah lazim kita akan menghadapi kegagalan dan kejatuhan. Seringkali kita dipusingkan dengan kegagalan yang menghampiri bahkan terkadang kegagalan tersebut mengantarkan pada jurang kehancuran. Kegagalan seringkali membuat frustasi, putus asa, kehilangan harapan dan masalah lainnya.

Sebenarnya keberadaan kegagalan bukanlah berarti kita telah hancur atau binasa. Kegagalan memberikan kita suatu pilihan untuk bertindak. Pilihan yang jelas yaitu untuk terpuruk atau untuk bangkit.kegagalan memberikan suatu pemahaman bahwa manusia tidak ada yang sempurna, bahwa manusia sangat tergantung pada Sang Pencipta. Kegagalan memberikan suatu pendidikan yang baik kepada manusia bahwa harapan dan impian harus digapai dengan segala peluh dan usaha.

Pilihan yang lahir oleh suatu kegagalan memberikan jalan yang jelas untuk masa depan. Tatkala kita memilih untuk terdiam dan terpuruk maka masa depan yang suram telah menenti kita. Demikian pula sebaliknya, pilihan kita untuk bangkit akan mengantarkan kita untuk meraih kebahagiaan. Namun perlu diingat bahwa kegagalan tidak hanya menghampiri seseorang sekali seumur hidupnya namun kegagalan sering datang bahkan bertubi tubi dalam kehidupan kita. Sehingga yang harus kita perhatikan adalah bahwa kebangkitan kita haruslah lebih banyak satu kali daripada kegagalan yang kita alami. Sehingga kebangkitan akan berada selangkah lebih kedepan daripada kegagalan. Sekali lagi kita perlu mengingat bahwa Manusia yang tak pernah gagal bukanlah manusia yang baik karena ia tak akan pernah belajar, manusia terbaik merupakan manusia yang selalu menghadapi kegagalannya dengan sikap positif dan semangat untuk kembali bangkit.

Tidak ada komentar: